Pernah nggak sih, ketika nerima undangan pernikahan, lihat ada istilah “turut mengundang” yang tertera? Apa sebenarnya arti dari istilah ini? Apakah hanya sekadar pelengkap dalam undangan atau ada makna lebih dalam yang harus dipahami?
Tak jarang, istilah ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa saja yang termasuk dalam daftar “turut mengundang” dan bagaimana susunan namanya diatur.
Artikel ini bakal membahas tuntas seputar arti dari “turut mengundang” di undangan pernikahan. Yuk, simak sampai habis biar nggak salah paham dan bisa bikin undangan yang sesuai dengan adat dan etika.
Apa Arti Turut Mengundang?
Turut mengundang adalah istilah yang sering digunakan dalam undangan pernikahan sebagai bentuk penghormatan kepada pihak-pihak yang secara tidak langsung ikut mengundang para tamu.
Biasanya, pihak ini bisa mencakup keluarga besar, teman dekat, atau rekan kerja yang punya ikatan erat dengan mempelai atau orang tua mempelai. Dengan mencantumkan nama mereka, harapannya tamu undangan merasa lebih dihargai karena diundang oleh lebih banyak pihak.
Dilansir dari weddingwire.com, menyebutkan bahwa istilah ini sangat umum di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, karena masih kentalnya budaya gotong royong dan kebersamaan dalam momen penting seperti pernikahan.
Susunan “Turut Mengundang” di Undangan Pernikahan
Susunan turut mengundang di undangan pernikahan biasanya dimulai dengan nama orang tua kedua mempelai, kemudian dilanjutkan dengan pihak-pihak lain yang merasa perlu untuk turut serta mengundang.
Biasanya, nama yang pertama kali disebutkan adalah orang yang dianggap paling dihormati, seperti orang tua mempelai pria atau wanita. Setelah itu, baru diikuti oleh nama-nama saudara, paman, bibi, atau teman dekat.
Berikut ini susunan umum “turut mengundang” dalam undangan pernikahan:
- Orang tua mempelai pria dan wanita: Biasanya nama mereka dicantumkan di bagian atas setelah nama mempelai.
- Saudara kandung: Jika ingin mencantumkan, biasanya setelah orang tua.
- Keluarga besar atau kerabat dekat: Paman, bibi, kakek, nenek, yang dianggap perlu untuk disebutkan.
- Teman dekat atau rekan kerja: Kadang juga ada yang mencantumkan nama-nama teman dekat, khususnya jika punya ikatan kuat dengan mempelai atau keluarga.
Perlu diingat, dalam menyusun nama-nama turut mengundang di undangan, perhatikan juga tata bahasa dan penempatan yang tepat, agar tidak menimbulkan kesan diskriminatif atau tidak sopan.
Contoh Penulisan “Turut Mengundang” di Undangan Pernikahan
Supaya lebih jelas, berikut adalah contoh isi undangan pernikahan turut mengundang yang bisa dijadikan referensi:
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri acara pernikahan putra-putri kami:
Nama Mempelai Pria & Nama Mempelai Wanita
Yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Agustus 2024
Pukul: 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat: Gedung Serbaguna “Bahagia”, Jl. Kebersamaan No. 123, JakartaTurut mengundang:
- Bapak/Ibu Nama Orang Tua Mempelai Pria
- Bapak/Ibu Nama Orang Tua Mempelai Wanita
- Keluarga Besar Mempelai Pria
- Keluarga Besar Mempelai Wanita
- Bapak/Ibu/Saudara/i yang kami hormati
Contoh di atas menunjukkan bagaimana nama-nama pihak turut mengundang disusun dengan urutan yang mencerminkan penghormatan dan kedekatan hubungan. Ini penting untuk menjaga etika dan perasaan semua pihak yang terlibat.
BACA JUGA: Format Undangan Pernikahan yang Benar, Bisa Kirim Via WhatsApp
Istilah “turut mengundang” di undangan pernikahan memang memiliki makna yang cukup dalam, lebih dari sekadar formalitas. Dengan mencantumkan pihak-pihak yang ikut serta dalam undangan, pernikahan menjadi acara yang lebih inklusif dan merangkul banyak pihak.
Hal ini juga sejalan dengan budaya gotong royong yang kuat di masyarakat kita. Jangan lupa, perhatikan susunan nama-nama turut mengundang di undangan agar tidak ada pihak yang merasa dilupakan atau kurang dihormati.
Buat yang sedang merencanakan pernikahan, mempertimbangkan siapa saja yang akan dicantumkan dalam “turut mengundang” bisa menjadi salah satu hal yang penting. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu dalam menyusun undangan pernikahan yang penuh makna.
*Suka dengan artikel Acaranya ID? Ikuti kami di Google News! (klik bintangnya)