Pernah dengar cerita tentang pasangan yang baru menikah langsung terjun ke lautan hutang? Cerita itu bukan dongeng, tapi realita yang bisa menghantui siapa saja yang tak serius menganggap persiapan pernikahan.
Menurut survei terkini, sebagian besar perceraian disulut oleh masalah keuangan yang tak kunjung usai.
Mau tahu bagaimana cara menghindarinya?
Dalam artikel ini akan dibahas tuntas tentang bagaimana melalui ujian finansial sebelum menikah dengan cermat.
1. Mengenali dan Mengatur Keuangan Sebelum Menikah
Memulai perjalanan menuju altar pernikahan itu ibarat lompatan besar—dan tentu saja, bukan hanya soal cinta.
Finansial sebelum pernikahan perlu dikelola dengan hati-hati. Pertama, kenali dulu aliran keuangan masing-masing. Dilansir dari data The Financial Diet, sekitar 40% pasangan mengaku tidak tahu persis berapa penghasilan pasangannya. Nah, ini bisa jadi awal petaka jika tak segera ditangani.
Mulailah dengan membuat daftar pendapatan dan pengeluaran bulanan. Ini adalah langkah pertama untuk menyusun budget atau anggaran yang realistis. Tak perlu malu untuk membicarakan hal ini bersama pasangan. Ingat, kejujuran adalah kunci utama di sini.
2. Menyiapkan Dana Darurat
Kata siapa menabung itu membosankan? Well, bisa jadi menyenangkan jika tahu triknya. Menurut sebuah studi dari Better Money Habits, memiliki dana darurat adalah langkah krusial dalam persiapan pernikahan.
Idealnya, simpan setidaknya tiga hingga enam bulan pengeluaran dalam dana darurat yang bisa diakses kapan saja. Ini bisa jadi pelampung keselamatan saat tiba-tiba ada pengeluaran tak terduga.
3. Merencanakan Pembelian Besar
Dari membeli rumah hingga berbulan madu, semua butuh perencanaan matang. Buatlah daftar apa saja yang perlu dibeli dan prioritaskan.
Misalnya, jika berencana untuk memiliki rumah dalam waktu dekat, pastikan untuk memasukkan itu dalam anggaran.
Dilansir dari Home Buying Institute, lebih dari 50% pembeli rumah pertama kali tidak menyadari total biaya yang dibutuhkan. Jadi, jangan sampai terjebak dalam situasi serupa.
4. Mendiskusikan Visi Finansial Bersama
Diskusi tentang uang mungkin bukan obrolan paling romantis, tapi ini penting. Setiap pasangan harus memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai bersama.
Apakah itu pensiun dini, memiliki bisnis sendiri, atau mungkin travelling dunia?
Dengan visi yang jelas, membuat keputusan finansial jadi lebih mudah.
5. Menjalin Kemitraan dengan Ahli Keuangan
Saat berada di persimpangan dan butuh navigasi yang lebih pasti, memanggil ahli keuangan adalah langkah jitu. Ada kalanya peta menuju kebahagiaan finansial itu terlalu rumit untuk diurai sendiri.
Menggandeng financial advisor bukan hanya tentang menghitung angka, tapi juga merencanakan masa depan dengan lebih bijak. Studi terbaru dari Financial Planning Standards Council menunjukkan bahwa pasangan yang melibatkan ahli keuangan dalam perencanaan mereka cenderung mencapai tujuan finansial mereka lebih cepat dan efisien.
Ini bukan sekadar tentang mengelola keuangan saat ini, tapi juga membangun strategi untuk tujuan jangka panjang seperti investasi, pengelolaan hutang, dan persiapan dana pensiun.
Melalui ujian finansial sebelum menikah tidak hanya menguji ketahanan hubungan, tapi juga mempersiapkan pondasi yang kuat untuk masa depan bersama. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang cermat, mimpi memiliki kehidupan berumah tangga yang harmonis bukan hanya sekedar mimpi.
Jadi, siap untuk mengambil langkah pertama? Mulailah dengan membicarakan keuangan bersama pasangan hari ini dan tentukan arah masa depan bersama yang lebih cerah dan terencana.
*Suka dengan artikel Acaranya ID? Ikuti kami di Google News! (klik bintangnya)